tag:blogger.com,1999:blog-21119188305795618922024-03-21T04:07:49.555-07:000-0 siteMULAI DARI 0 YA !!!Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-16855451234485921752011-01-23T01:53:00.000-08:002011-01-23T01:58:58.404-08:00Kirim Gambar ke HP Via InternetPengen mengcapture gambar2 dari browser internet langsung ke HP kamu ?? ada beberapa software yg cukup bagus yg pernah saya coba diantaranya Pix2Fone dan Send 2Cellphone. <br /><br />Tapi kali ini saya akan mencoba dengan Pix2Fone. Pix2Fone adalah add-on untuk Internet Explorer and Firefox, sehingga kita dapat mengirim photo ke handphone , yg dapat dipakai sebagai wallpaper, background, logo atau screensaver. <br />Pix2Fone mensupport ke banyak jenis handphone termasuk Sanyo, Ericson, Nokia, Motorola dan banyak lagi lainnya.<br /><br />Syarat :<br /> <br />• Handphone support jenis trueimage format (JPG, JPEG)<br />• Handphone support GPRS dan sudah diaktifkan<br /><br /><span class="fullpost"> <br />Langkah-langkah :<br /><br />1. Aktifkan GPRS, tanyakan hal ini ke operator seluler anda, seperti pada kasus saya yg pake nomor XL dan kebetulan ponselnya mendukung layanan OTA (Over The Air) dapat melakukan aktivasi layanan GPRS/MMS melalui setting OTA sebagai berikut:<br /><br />* Ketik SMS dengan isi : GPRS[spasi][spasi] Kirim ke 9667<br />* Ketik SMS dengan isi : MMS[spasi][spasi] Kirim ke 9667<br /><br />Pengguna akan menerima balasan SMS berisi setting parameter. Proses di atas juga akan mengaktifkan GPRS/MMS secara otomatis.<br />2. Install addons pix2fone, menggunakan browser mozilla firefox, proses installasi cukup mudah, klik menu Tools –> Add-ons — > Get Extensions.<br />Lalu masukkan Pix2Fone dikolom search. Setelah hasil pencarian didapat klik Pix2Fone, lalu klik Install Now.<br />Selain pix2fone, addons extensions serupa dengan kegunaan dan cara instal yg sama adalah Send 2 Cellphone, silahkan bandingkan sendiri. Lalu restart Firefox.<br /><br />3. Setelah pix2fone terintegrasi ke browser, kita dapat mengirim web image, dan dapat juga memilih photo dari lokal hard drive lalu menguploadnya. <br />Cukup right-click gambar tersebut dan pilih `Save Picture to Mobile Phone` lalu ikuti langkah untuk mengirim picture. Saat pertama kali, kita diminta memilih model handphone, lalu kita bisa mengedit gambar dengan cropping, atau bisa juga secara otomatis berdasar model handphone. <br />Lalu gambar bisa di download dengan WAP browser pada handphone dengan url wap.fix2fone.com dan masukkan code image, atau link nya bisa dikirim ke handphone via SMS gratis.</span>Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-46438679915602611092011-01-23T00:37:00.000-08:002011-01-23T01:53:05.421-08:00MEMBUAT ANIMASI MENU PULL DOWN DENGAN POWER POINT PADA MEDIA PEMBELAJARAN<br />Avatar anim_geger<br />Posted Kam, 15/01/2009 - 17:44 by anim_geger<br /><br /><br />Pemilihan menu yang tepat merupakan salah satu pendukung keberhasilan kita didalam membuat media presentasi. Postingan kali ini menindak lanjuti postingan sebelumnya tentang pembuatan menu utama. Dalam pembuatan menu utama media pembelajaran sekurang-kurangnya ada menu SK/KD, menu Materi, menu latihan soal dan menu referensi.<br /><br />Baiklah Bapak Ibu kita langsung masuk pada bahasan menu pull down, apa dan kenapa kita membuat menu pull down.<br /><br />Apa itu menu pull down : menu pull down adalah salah satu teknik membuat menu tersembunyi, menu ini muncul disaat dibutuhkan dan menghilang setelah tidak digunakan, Bapak Ibu tentunya pernah melihat menu yang bila didekati dengan kursor tiba-tiba keluar submenu, tetapi jika kursor kita menjauh sub menu menghilang.<br /><br />Kenapa kita menggunakan menu pull down: menu pull down digunakan untuk mengurangi banyaknya menu yang ada di menu utama, agar tampilan menu tidak terlalu banyak dan berdesakan (biasanya dipakai kalau menu materi terlalu banyak), sehingga tampilan presentasi kita tampak cantik.<br /><br />Bagaimana prinsip kerja animasi menu pull down: Prinsip menu pull down dimulai dari perpindahan slide ke sub menu jika menu yang ada di menu utama kita dekati dengan kursor (fasilitas mouse over).<br /><br />Bagaimana cara membuat animasi menu pull down:<br /><span class="selengkapnya"> <br /><br /> KASUS YANG ADA: Materi presentasi kali ini terdiri-dari materi A, B, C, D, E, F.<br /><br />Slide 1:<br /><br /> * Kita buat menu utama misal dalam tutorial kali ini menu utamanya berisi kompetensi, materi, latihan, lihat spu, referensi.<br /> * Pada menu kompetensi, latihan, lihat spu, referensi masing-masing kita beri moese klik ke slide yang dituju caranya misal pada menu kompetensi, klik kotak kompetensi, pilih menu slide show >>> action setting >>>> pilih tap mouse klik >>> hiperlink to >>> slide pilih slide tempat kompetensi, yang lain sama.<br /> * Khusus menu materi , klik kotak kompetensi, pilih menu slide show >>> action setting >>>> pilih tap mouse over >>> hiperlink to >>> slide pilih slide 2.<br /><br />Slide 2:<br /><br /> * Untuk slide 2, duplikat saja dari slide satu. Caranya menu insert >>> duplicate slide. (slide ini digunakan agar animasi pada slide ketiga selalu berjalan)<br /> * Khusus slide 2 perlakukan slide transisi automatic dengan waktu 0, caranya slide show >>> slide transition >>> advance slide >>> centang automatic slide >>> berikan nilai 0<br /><br />Slide 3:<br /><br /> <br /><br /> * Duplikat slide 2, tambahkan sub menu seperti gambar menu A, B, C, D, E, F kemudian group.<br /> * Dibelakang sub menu kita beri kotak merah sebagai jebakan untuk menuju ke slide 1. (selanjutnya nanti kita transparankan sampai 95% sehingga warna merah tidak tamapk)<br /> * Kita klik group sub menu kita beri animasi wipe dari atas ke bawah agar munculnya menu tampak menarik, caranya slide show >>> custom animation >>> add effect >>> entrance >>> wipe >>> pilih dari atas ke bawah dan buat with previos<br /> * Beri action setting pada menu A, B, C, D, E, F menuju ke slide tempat materi A, B, C, D, E, F.<br /> * Beri action setting pada kota jebakan merah gunakan mouse over caranya menu slide show >>> action setting >>> mouse over >>> hiperlink to >>> pilih slide 1<br /> * Kotak jebakan ini digunakan jika kita tidak jadi memilih menu materi A-F, dan mouse diarahkan keluar maka kita dibawa ke menu utama pada slide 1<br /><br />Slide 4 dan seterusnya:<br /><br /> * Kita tinggal menambahkan slide kompetensi, slide materi A sampai F, slide latihan, slide spu, slide referensi ( setiap slide 4 sampai seterusnya tambahkan menu home untuk kembali ke menu utama)<br /><br />Mudah-mudahan tutorial ini bisa membantu, bila ada masukan atau mengalami kesulitan silahkan didiskusikan di kolom komentar.<br /><br />Bila Bapak Ibu menginginkan belajar tutorial ini disertai gambar silahkan <a href="http://animhadi.wordpress.com/2009/01/15/membuat-animasi-menu-pull-down-dengan-power-point-pada-media-pembelajaran/">klik disini</a><br /><br />Artikel asli:<a href="http://www.psb-psma.org/content/blog/membuat-animasi-menu-pull-down-dengan-power-point-pada-media-pembelajaran">Lihat</a></span>Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-43962192197328294382010-04-25T02:18:00.000-07:002010-04-25T02:22:55.665-07:00Hakikat Media Pembelajaran<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 10"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 10"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cgambreng%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h2 {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:2; font-size:18.0pt; font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.date, li.date, div.date {mso-style-name:date; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="date">Ditulis oleh dadimedina di/pada Maret 5, 2009</p> <p>1. Definisi Media Pembelajaran
<br />Kata Media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti “ Perantara “ atau “ Pengantar ”. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Telah banyak pakar dan juga organisasi (lembaga) yang mendefinisikan media pembelajaran ini, beberapa definisi tentang media pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
<br />• Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya (Rossi & Breidle, 1966: 3)
<br />• Teknologi Pembawa Pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Scram, 1977)
<br />• Sarana Komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
<br />• Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970)
<br />• Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977)
<br />• Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989)
<br />• Media merupakan alat saluran komunikasi (Heinich, 1993)
<br />Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya semua pendapat tersebut memposisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
<br />Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pendidikan atau media pembelajaran tumbuh dan atau berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Teknologi Pembelajaran itu sendiri tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
<br />Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang dijelaskan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan, baik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan Demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan yang dipelajarinya, dari pada tanpa bantuan media. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat, jika penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu sendiri dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung.
<br />Dalam proses pembelajaran tidak semua pengalaman langsung bisa kita hadirkan pada siswa dalam kelas, untuk maksud itulah kehadiran media akan sangat membantu kita agar dapat membantu siswa agar memberikan berbagai pengalaman, sekalipun dalam bentuk pengalaman tidak langsung. Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Sedangkan penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
<br /><st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> kalanya penafsiran berhasil, adakalanya juga tidak. Kegagalan / ketidakberhasilan dalam memahami sesuatu itu terjadi manakala informasi yang kita terima kurang jelas didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme, maka semakin abstrak pemahaman yang diterima. Disini jelas terlihat, peran dan fungsi media adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat membantu agar siswa tidak abstrak dalam memahami sesuatu yang sedang dipelajarinya.
<br />Untuk lebih memahami peran dan kedudukan media dalam proses pembelajaran, terutama dalam perannya membantu siswa untuk memberikan pengalaman, maka Edgar Dale (1969) melukiskan berbagai pengalaman belajar itu dalam suatu kerucut yang dinamakan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience). </p> <p>Gambar 2.2
<br />Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale
<br />Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran. Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audio-visual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori pendidikan John Dewey (salah satu tokoh aliran progresivisme) dengan gagasan- gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu.
<br />Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh penelitian, teori dan teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses pembelajaran
<br />Kerucut Edgar Dale ini memberikan gambaran pada kita bahwa proses pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalaminya langsung, melalui proses pengamatan dan mendengarkan melalui media tertentu atau mungkin hanya melalui proses mendengarkan melalui bahasa. <span style="" lang="SV">Jika pengalaman belajar siswa melalui pengalaman langsung, maka akan memberikan hasil belajar yang kongkret. Jika hal demikian tidak mungkin terjadi dalam kelas, seperti misalnya proses persalinan pada binatang, maka guru dapat menggunakan model, dengan demikian siswa akan tetap mendapatkan pengalaman yang mendekati kongkret. Begitu seterusnya, semakin keatas dari kerucut pengalaman Edgar Dale ini, maka pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan semakin abstrak. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, maka semakin banyaklah pengalaman belajar yang diperolehnya.
<br />Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmu komunikasi, yaitu “who says what in which Channels to whom in what effect” Media pembelajaran berperan sebagai “wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar”. Secara umum media memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
<br />Harus kita akui bahwa media memberikan kontribusi positif dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Menurut Kemp & Dayton (1985 : 43), kontribusi media dalam pembelajaran adalah :
<br />• Penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar
<br />• Pembelajaran dapat lebih menarik
<br />• Waktu penyampaian pembelajaran dapat diperpendek
<br />• Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
<br />• Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
<br />• Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
<br />• Peran guru berubah kearah yang positif
<br />(Kemp & Dayton : 1985)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Semakin sadar kita akan pentingnya media serta segala sesuatu yang dapat membantu proses pembelajaran, semakin hari dapat kita rasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan.
<br />Dari uraian di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan tujuan pembelajaran. Hubungan keduanya saling mempengaruhi kearah positif, artinya pemilihan media pembelajaran tertentu akan sangat menguatkan dan cocok pada tujuan pembelajaran tertentu pula. Mengenai hubungan ini, Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
<br />TABEL 2.1
<br />Hubungan antara Media dan Tujuan Pembelajaran<o:p></o:p></span></p> <p>Jenis Media 1 2 3 4 5 6
<br />Gambar Diam S T S S R R
<br />Gambar Hidup S T T T S S
<br />Televisi S S T S R S
<br />Obyek Tiga Dimensi R T R R R R
<br />Rekaman Audio S R R S R S
<br />Programmed Instruction S S S T R S
<br />Demonstrasi R S R T S S
<br />Buku teks tercetak S R S S R S</p> <p>Keterangan :
<br />R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
<br />1 = Belajar Informasi faktual
<br />2 = Belajar pengenalan visual
<br />3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
<br />4 = Prosedur belajar
<br />5 = Penyampaian keterampilan persepsi motorik
<br />6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi</p> <p>2. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
<br />Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau sebagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, komponen-komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metoda, media dan evaluasi. Masing-masing dari komponen tersebut saling berkaitan erat dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, akan menjadi suatu sistem yang tidak sempurna, manakala suatu pembelajaran tidak didukung oleh salah satu komponen tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :</p> <p>Gambar 2.3
<br />Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran</p> <p>3. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
<br />Dalam kegiatan pembelajaran, secara umum media mempunyai fungsi sebagai berikut :
<br />1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
<br />2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya :
<br />a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model;
<br />b. objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
<br />c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan Timelapse atau High Speed photography;
<br />d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
<br />e. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain; dan
<br />f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualisasikan lewat film, gambar dan lain-lain.
<br />3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :
<br />a. Menimbulkan kegairahan belajar;
<br />b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
<br />c. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.</p> <p>4. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
<br />Mengingat banyaknya media dalam pembelajaran, maka dirasa sangat perlu untuk melakukan pengelompokkan terhadap berbagai media pendidikan yang ada tersebut. Pengelompokkan ini secara praktis dimaksudkan agar memudahkan kita sebagai pengguna dalam memahami prinsip penggunaan, perawatan dan pemilihan media dalam proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 170), media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
<br />a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
<br />1) Media auditif,
<br />yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
<br />2) Media visual,
<br />yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
<br />3) Media audiovisual,
<br />yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
<br />b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :
<br />1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,
<br />seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
<br />2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
<br />c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam :
<br />1) Media yang diproyeksikan,
<br />seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
<br />2) Media yang tidak diproyeksikan,
<br />seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
<br />Pendapat lain dikemukakan oleh Rudy Brets (2004:44) , yang mengklasifikasikan media menjadi 7 (tujuh), yaitu:
<br />1. <span style="" lang="IT">Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada televisi, Televisi, dan animasi
<br />2. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara, dan sound slide.
<br />3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
<br />4. Media visual bergerak, seperti: film bisu.
<br />5. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
<br />6. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
<br />7. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IT">Penjelasan dari pengelompokan di atas adalah sebagai berikut :
<br />Media visual
<br />Yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual misalnya : foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama, mokeup dan sebagainya.
<br />Media Audio
<br />Adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, radio, MP3 Player, iPod.
<br />Media Audio Visual
<br />Yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, misalnya : film bersuara, video, televisi, sound slide,
<br />Multimedia
<br />Adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti :
<br />suara, animasi, video, grafis dan film. </span><span style="" lang="SV">Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).
<br />Media Realia
<br />Yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang, insectarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.
<br />Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk terjadinya proses belajar dan mempercepat penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya. Pemanfaatan sumber belajar dapat dikatagorikan menjadi dua , yaitu sumber belajar yang sengaja dirancang untuk pembelajaran (by design) dan sumber belajar yang dapat langsung dimanfaatkan yang berada dilingkungan tempat kegiatan belajar yang tidak secara khsusus dirancang untuk pembelajaran (by utilization)
<br />Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampian pemilihan media pengajaran. Di samping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajar secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif. Sebelum menggunakan media dalam pembelajaraan, guru harus memahami karakteristik, jenis serta pengelompokkan dari media yang akan digunakannya. Dengan media yang akan digunakannya tersebut, guru harus menyakinkan dirinya bahwa media yang akan digunakannya tersebut, akan benar-benar memberikan nilai positif terhadap kualitas pembelajaran yang akan dilakukannya. Lebih spesifik mengenai pengelompokkan media ini dilakukakan oleh Anderson, (1976). Menurut pendapatnya pengelompokkan media instruksional dapat diperlihatkan pada tabel berikut ini :
<br />Tabel 2.2
<br />Pengelompokan Media menurut Anderson<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IT">KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL
<br />1. Audio • pita audio (rol atau kaset)
<br />• piringan audio
<br />• radio (rekaman siaran)
<br />2. Cetak • buku teks terprogram
<br />• buku pegangan/manual
<br />• buku tugas
<br />3. Audio – Cetak • buku latihan dilengkapi kaset
<br />• gambar/poster (dilengkapi audio)
<br />4. Proyek Visual Diam • film bingkai (slide)
<br />• film rangkai (berisi pesan verbal)
<br />5. Proyek Visual Diam dengan Audio • film bingkai (slide) suara
<br />• film rangkai suara
<br />6. Visual Gerak • film bisu dengan judul (caption)
<br />7. Visual Gerak dengan Audio • film suara
<br />• video/vcd/dvd
<br />8. Benda • benda nyata
<br />• model tiruan(mock up)
<br />9. Komputer • media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional
<br />Masih menurut Anderson (1976), Pengelompokkan media pendidikan berdasarkan klasifikasinya dapat diperlihatkan dalam tabel berikut ini :<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Tabel 2.3
<br />Klasifikasi Jenis Media menurut Anderson<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">KLASIFIKASI JENIS MEDIA
<br />Media yang tidak diproyeksikan Realia, model, bahan grafis, display
<br />Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
<br />Media audio Audio K aset, Audio Vission, aktive Audio Vission
<br />Media video Video
<br />Media berbasis komputer Computer Assisted Instructional ( Pembelajaran Berbasis Komputer)
<br />Multimedia kit Perangkat praktikum<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">5. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
<br />Sebagaimana telah disinggung di depan, bahwa setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar mampu menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang dilakukan guru dalam kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat/mempermudah pencapaian tujuan pengajaran. Ketika suatu media akan dipilih, dan atau ketika suatu media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip pemilihan media perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru.
<br />Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya kedalam 3 kategori, sebagai berikut:
<br />a) Tujuan Pemilihan
<br />Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMU, SMK, siswa tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
<br />b) Alternatif Pilihan
<br />Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat berbagai media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru itu bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya .
<br />Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Nana Sudjana (1991:104) adalah ;
<br />1. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
<br />2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
<br />3. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
<br />4. Menempatkan atau memperlihathan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus menjelaskan sesuai dengan media pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan media pengajaran.
<br />c) Kriteria Pemilihan Media
<br />Kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan media yang akan digunakan dasar pertimbangannya adalah bahwa media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Mc, Connel (1974) mengatakan bila itu sesuai pakailah !, ”If the medium fits, use it”, artinya pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan karakteristik media yang bersangkutan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media ini, diantaranya :
<br />1. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran;
<br />artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi, sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik.
<br />2. Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan;
<br />artinya media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umumnya mudah diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru.
<br />3. Keterampilan guru dalam menggunakannya;
<br />apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam prosses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya
<br />4. Tersedia waktu untuk menggunakannya;
<br />sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung
<br />5. Sesuai dengan taraf berpikir siswa;
<br />memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yaang terkandung didalamnya mudah dipahami oleh siswa.
<br />d) Model/ Prosedur Pemilihan Media
<br />Beberapa pakar pendidikan telah banyak memberikan arahan tentang bagaimana model/ prosedur pemilihan media yang tepat digunakan untuk berbagai situasi belajar serta sesuai dengan karakteristik dari materi yang akan diajarkannya. Jika dilihat dari bentuknya, cara-cara pemilihan media dikelompokan mejadi 3 model
<br />1) Model Flow chart, <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Adalah model yang menggunakan sistem pengguguran/ eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan media. Reiser & Gagne (1983). Adalah salah satu yang mengembangkan model pemilihan media menggunakan model flow chart. Secara umum, Reiser & Gagne memberikan suatu tuntunan kepada kita sebagai guru yang akan mempergunakan media dalam proses pembelajaran. Proses pemilihan media yang akan dipergunakan tersebut akan sangat tergantung kepada karakteristik dari materi pelajaran yang akan diajarkan. Ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab sebelumnya, sebelum kita mengambil keputusan untuk menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Beberapa pertanyaan yang dimaksud adalah menyangkut :
<br />• Apakah pelajaran yang akan disampaikan merupakan sikap atau berupa informasi verbal?;
<br />• apakah menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan keterampilan?;
<br />• apakah menyangkut pengajaran keterampilan praktis ?;
<br />• dan beberapa pertanyaan lainnya
<br />Untuk menentukan pilihan medianya , pola alur berpikir kita akan dipandu oleh sebuah diagram alur (flow chart) . dengan diagram alur ini kita sebagai guru akan akan dengan mudah memilih media yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kandungan materi pelajaran yang akan diajarkan. Lebih jelasnya prosedur pemilihan media menggunakan diagram alur (flow chart) ini diperlihatkan pada gambar 2.4 berikut ini :<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Gambar 24
<br />Diagram Alur Pemilihan Media menurut Reiser & Gagne
<br />(Sumber : Sadiman, dkk, 1984 hal 88)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Contoh lain diberikan pada gambar 2.5. Pada gambar tersebut digambarkan diagram alur (flow chart) untuk pemilihan media yang berdasarkan modus siarannya. Artinya jika rancangan pembelajaran yang dimaksud untuk pembelajaran jarak jauh (Distance Learning), baik itu menggunakan media radio media TV atau mungkin teleconfrence Diagram alur (Flow Chart) untuk jenis pemilihan berdasarkan modus siaran ini dikembangkan oleh Gagne & Reiser. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Gambar 2.5
<br />Diagram Alur Pemilihan Media berdasarkan modus siarannya
<br />dikembangkan Reiser & Gagne
<br />(Sumber : Sadiman, dkk, 1984 hal 89)<o:p></o:p></span></p> <p>Dari diagram alur yang dikembangkan oleh Reiser & Gagne tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : langkah pertama yang dilakukan guru sebelum melakukan pemilihan media berdasarkan modus siarannya adalah menentukan tujuan dari pembelajaran. Setelah tujaun ditetapkan, identifikasi materi atau konten yang akan diajarkan sesuai tujuan yang telah ditetapkan tersebut apakah menyangkut masalah sikap verbal atau tidak? Jika jawabannya ”ya”, maka pertanyaan berikutnya adalah apakah secara spesifik materi tersebut hanya menyangkut ”Sikap”? jika jawabannya ”ya”, maka media yang cocok untuk digunakan adalah : ”siaran radio, siaran TV, drama radio dan drama TV”. Sebaliknya jika jawabannya ”tidak”, maka masuk ke kotak sebelah kanan, dengan kata lain materi pelajaran hanya berhubungan atau tentang verbal saja. Sampai sini kita belum memutuskan jenis media yang akan digunakan, akan tetapi harus menjawab satu pertanyaan lagi yaitu ”Apakah materi tersebut membutuhkan atau tergantung pada informasi ”visual’?”. Jika ”ya”, maka pilihan media jatuh pada Televisi, sebaliknya jika ”tidak”, maka pilihan media yang akan dipergunakan adalah ”telekonfrence”.
<br />Kembali lagi ke awal diagram alur, tepatnya pada pertanyaan awal, apakah materi pelajaran yang telah ditetapkan menyangkut masalah sikap verbal atau tidak? Jika jawabannya ”tidak”, berarti materi tersebut berhubungan dengan ”keterampilan”. Sampai langkah ini, kita diarahkan pada pertanyaan ”Apakah keterampilan fisik atau bukan?” Jika jawabannya ”ya”, maka media yang cocok adalah ”siaran TV dengan tutor”, sebaliknya jika jawabnnya ”tidak”, maka pilihan medianya jatuh pada ”siaran radio dengan tutor”.
<br />Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. <span style="" lang="SV">Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
<br />2) Model Matrik,
<br />Adalah model yang menangguhkan kriteria pemilihannya diidentifikasi
<br />3) Model Chek List,
<br />Adalah model yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua Kriteria dipertimbangkan.
<br />Tabel 2.4
<br />Pemilihan Media Berdasarkan Kontrol Pemakai
<br />(Sumber : Sadiman dkk, 2005: 19)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="SV">Kontrol Portabel Untuk Dirumah Siap setiap saat terkendali mandiri Umpan Balik
<br />Media
<br />Televisi Tidak ya tidak tidak ya tidak
<br />Radio Ya ya tidak tidak ya tidak
<br />Film Ya ya ya sulit sulit tidak
<br />Video Kaset Tidak sulit ya ya ya tidak
<br />Slide Ya ya ya ya ya tidak
<br />Film Strip Ya ya ya ya ya tidak
<br />Audio Kaset Ya ya ya ya ya tidak
<br />Piringan Hitam Tidak ? ya ya sulit tidak
<br />Buku Ya ya ya ya ya tidak
<br />Teks Program Ya ya ya ya ya tidak
<br />Komputer Tidak ya ya ya ya sulit
<br />Permainan Ya ya ya ya tidak ya</span></p>
<br /><p>Di tulis Oleh:
<br /><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">http://dadimedina.wordpress.com/2009/03/05/hakikat-media-pembelajaran/<o:p></o:p></span></p> Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-583997132431292422009-07-03T20:33:00.000-07:002010-04-06T23:13:38.259-07:00SEMANGAT TUK SUKSES<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjocGJ-l-aSrkBtSjKTD0oKK8vY1iWHbOhHZ1ff7jtx3iUEXGAF_y_k2LkF5emyNcQ5byMGB_B6Ls61GJ7uC3occCFR8XhUFShov-V5Qxm3HDV6qTA8wg9lAVpPlLR__52Gs8Pdh-Ekmigv/s1600-h/DSCN0270.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354446709553143794" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; WIDTH: 240px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 320px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjocGJ-l-aSrkBtSjKTD0oKK8vY1iWHbOhHZ1ff7jtx3iUEXGAF_y_k2LkF5emyNcQ5byMGB_B6Ls61GJ7uC3occCFR8XhUFShov-V5Qxm3HDV6qTA8wg9lAVpPlLR__52Gs8Pdh-Ekmigv/s320/DSCN0270.JPG" border="0" /></a><br />Assalamu'alaikum.....<br /><br />Salam semangat tuk sahabat sahabat Combat (Comunitas bahasa arab Team).<br /><br />Alhamdulillah, hari selasa kemaren kegiatan kita berjalan sesuai rencana. Meskipun rekan-rekan yang bisa ikut hanya beberapa saja. tetep semangat ya frend. kita harus punya semangat kebersamaan. karena hanya dengan itu kita bisa sukses bersama. Cha'yoo PBA.<br />Bersatu kita bisa, LANJUTKAN !!! (he.. he.. he.. sory bukan promosi capres lho...<br /><br />"Hanya dengan semangat kebersamaan dalam sebuah ikatan segala sesuatu akan kita gapai dengan mudah"<br />(bang cha-cha)Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-10568099610851463262009-06-16T06:07:00.000-07:002009-06-16T06:12:23.540-07:00Media Pembelajaran<p> (Pengertian dan klasifikasi)</p><p>1.1 Pengertian<br /></p>Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).<br />Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.<br />Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu:<br />(1) orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)<br />(2) saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)<br />(3) komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)<br />(4) media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)<br />(5) alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)<br />Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.<br /> <br />1.2 Klasifikasi <br />Dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam Arsyad, 2002:33). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat dibedakan menjadi <br />(1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan filmstrips, <br />(2) visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info, <br />(3) penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image, <br />(4) visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video, <br />(5) cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out), <br />(6) permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan, dan <br />(7) realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka). Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi :<br />(1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan <br />(2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dBang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-81049896020776085562009-05-28T20:58:00.000-07:002009-05-28T21:04:30.529-07:00Makasih FLP<p>Assalamu'alaikum....</p><p>senangnya hatiku, ketika smsku berdering. </p><p>(17.00) Assalamu'alaikum.</p><p>Miftahussalam lulus magang FLP lampung. jangan lupa janjimu tuk buat karya.. bla-bla-bla.</p><p>yupz, itulah kutipan sms dari entah siapa. (maaf aqu gak tau) yang pasti syukron ya.... makasih udah percaya aqu bisa menjadi bagian dari flp. ca'yooo flp. go freedom n get succes.</p><p></p><p></p><p>bang cha-cha</p>Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-12515018818013798752009-03-11T21:49:00.000-07:002009-03-11T21:56:05.371-07:00ANDAI KAU TAHU!<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0; mso-gutter-direction:rtl;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1027"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title=""> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-size:16;">ANDAI KAU TAHU!<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Dikala kami terduduk sendiri….</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Kami merasa galau, gundah dalam hati.</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Sebenarnya kami tak mau terkungkung dalam keadaan ini.</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Namun semua tela</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOGpqRouuBv9r6Ds91WcuIM2PVDVRf5TJucZzkZ-FznJfkiWAHwNuYcJukM1EqJ3WBdd2fzM7n1qWlGT700QWU_q9oisyK3_ygl_xpzsJUA8u6_q1qcYi8-2GwBqkCLYlhj7IIGVqb_t0e/s1600-h/untitled.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 198px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOGpqRouuBv9r6Ds91WcuIM2PVDVRf5TJucZzkZ-FznJfkiWAHwNuYcJukM1EqJ3WBdd2fzM7n1qWlGT700QWU_q9oisyK3_ygl_xpzsJUA8u6_q1qcYi8-2GwBqkCLYlhj7IIGVqb_t0e/s320/untitled.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5312159779703656226" border="0" /></a><span lang="IN">h terjadi. Hingga kini…</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Kami ingin merasakan indahnya mentari</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Ingin merasakan belaian ibu pertiwi</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Bercanda ria dengan siswa dan siswi</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Andai kau tahu………</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Ada rasa dalam hati tuk mengukir prestasi</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Ingin merentas kehidupan yang lebih berarti.</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Mengabdikan diri tuk bumi pertiwi.</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Andai Kau Tahu rasa ini………………………</span></p> Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2111918830579561892.post-49103092469828563962009-03-02T22:46:00.000-08:002009-03-02T22:59:41.863-08:00<p><strong><span class="blsp-spelling-error"><span style="color:#ff0000;">Assalamu'alaikum...</span></span></strong></p><p>Salam ta'aruf bagi para pencari jati diri. Bagi yang hatinya masih gersang. Bagi siapa saja yang menginginkan perubahan. Aku hanyalah seorang anak manusia yang ingin menyelami jiwa merentas makna kehidupan. Seorang hamba yang sedang mencari jati dirinya. Aku bukanlah orang yangs sempurna, walau allah menyebutkan "telah aku jadikan manusia dengan wujud kesempurnaan/ wujud yang sempurna" namun saat ini aku belum menemukan arti kesempurnaan itu.<br /></p><p>Inspirasi untuk membuat site' ini tidak lain adalah karena aku masih begitu awan untuk memahami hidup. Aku belum merasakan manis pahitnya getir kehidupan. Walau kata mereka hidupku mapan, tak kurasakan kemapanan itu. Aku jadi teringat beberapa kisah sahabatku. Ya... ia sahabat karibku. Benar-benar sahabat yang takkan terganti. (nanti kuceritakan tentangnya) mereka berawal dari sebuah titik nadir. Manis pahit garam kehidupan telah mereka lalui, mereka tempuh dengan sebuah perjuangan, namun aku? (?).<br /></p><p>Karena itulah aku membuat site' ini. Dimana tempat ini adalah komunitas bagi para pencari jati diri. Bagi mereka yang belum menemukan siapa sebenarnya diri ini. Dan bagi mereka yang ingin berbagi tentang arti hidup dalam kehidupan...<br /></p><p>Dalam site' ini aqu mengharapkan bagi semua teman-teman, saudara-saudara, bapak, ibu, anak-anak, remaja, bahkan kakek-kakek sekalipun (jika masih on-line di dunia maya) aku sangat mengharapkan bisa ikut berpartisipasi memberikan inspirasi penuh perubahan bagi rekan-rekan yang belum menemukan jatidiri mereka. Dengan cara mengirimkan kisah perjuangan hidup teman-teman, saudara-saudara, bapak, ibu, anak-anak, remaja, dan kakek-kakek ke alamat e-mail :<br />cyber_penulis_junkiest@yahoo.com<br /></p><p>Semoga dengan kisah-kisah yang kita suguhkan memberikan inspirasi penuh perubahan ke arah yang lebih baik.<br /></p><p>Pun blog site' ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, namun aku ingin site' ini menjadi media bagi perubahan kita bersama. Dalam site' ini akan ada banyak insprirasi-inspirasi mereka yang telah lebih dulu menemukan jati diri, arti dari kehidupan yang hakiki. <br /></p><p>Dalam site' ini pula terdapat link-link yang akan menyambungkan kita pada jaring-jaring silaturahmi yang luas. Sehingga akan menambah rasa persaudaraan kita sebagai umat muslim.<br /><br />Akhir kata.....<br />Selamat bergabung n Selamat Berkarya....<br />Kita bertemu pada setapak jalan menuju <strong><em>PERUBAHAN</em></strong>. Ca'yoo, Allahu akbar!<br /><br /><strong>NB. </strong>Site' ini juga merupakan<em> site' kuliah</em> Bang cha-cha di IAIN jurusan PBA. Jadi bagi teman-teman PBA mampir yach di blog ini, trus add comment..... <br /> <br /> </p><p align="right"> Syukron Thank you ^-^<br /> <br /></p>Bang Cha-chahttp://www.blogger.com/profile/08831962805081823424noreply@blogger.com1